Seputarperak.com- Sinergitas dan kekompakan Forkopimda Jawa Timur yaitu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta begitu terlihat dalam menghadapi pandemi covid-19 di jawa timur dan khususnya di Kabupaten Bangkalan.
Hal ini terbukti dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan beberapa waktu ini seperti mengunjungi pelaksanaan vaksinasi, pembagian masker dan sembako sambil memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penerapan Protokol Kesehatan dengan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Mengurangi mobilitas), pelaksanaan program 3T (Testing, Tracing dan Treatment) dan rapat kordinasi guna menemukan solusi bersama.
Baca juga: Forkopimda Kabupaten Malang Tinjau Wisata Vaksin di Lembah Indah
Baca juga: Kapolda Jatim Hadiri Upacara Peringatan HUT UU Nomor 5 Tahun 1960 di Kantor Kanwil BPN Prov Jatim
Selain itu, upaya mitigasi yang dilakukan Forkopimda Jatim berkolaborai dengan Forkopimda Kabupaten Bangkalan serta kota Surabaya dalam melakukan penyekatan diperbatasan baik sebelum maupun sesudah Jembatan Suramadu.
Kendati demikian, upaya-upaya yang dilakukan oleh Forkopimda Jawa Timur dalam penanganan pandemi covid19 di jawa timur khususnya di Kabupaten Bangkalan tidaklah dapat berjalan maksimal dalam menekan laju pertambahan angka aktif covid-19 bila tidak dibantu oleh kesadaran masyarakat dalam mematuhi prokes 5M, pelaksanaan swab untuk mendeteksi diri dari penularan Covid-19 dan program vaksinasi.
Baca juga: Forkopimda Jatim Cek Vaksinasi Tuna wisma Dalam Peringatan HUT Lalu lintas Bhayangkara ke 66
Untuk itu dari Forkopimda Jawa timur berharap masyarakat Jawa timur pada umumnya dan khususnya warga Bangkalan mengikuti himbauan pemerintah maupun tokoh agama dan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin menerapkan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Mengurangi mobilitas) dan bersedia menjalankan program 3T (Testing, Tracing dan Treatment) sehingga kita dapat memutus mata rantai Covid-19 di Jawa Timur dan perekonomian dapat kembali bangkit. (hum)
Editor : Redaksi