**
PONOROGO - Satlantas Polres Ponorogo telah meluncurkan Program Gas Kopling sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas di masyarakat.
Gas Kopling atau Gerakan Dikmas Lantas Melalui Kopi Keliling adalah program yang digagas oleh Satuan Lalu Lintas Polres Ponorogo Polda Jatim untuk mengajak warga berpartisipasi dalam sosialisasi tentang keselamatan berlalu lintas.
Sesuai dengan nama programnya, petugas dari Satlantas Polres Ponorogo dalam melaksanakan program tersebut tak ubahnya sperti patroli dialogis dari satu tempat ke tempat lain menjumpai warga Masyarakat sambil diajak ngopi.
Saat ngobrol itulah, petugas memberikan edukasi tentang berlalu lintas seperti larangan penggunaan knalpot yang tidak sesuai sepesifikasi Teknik, balapan di jalan raya dan sebagainya.
Kasatlantas Polres Ponorogo, AKP Jumianto Nugroho, menekankan bahwa kesadaran berlalu lintas, termasuk penggunaan helm dan patuh pada rambu-rambu, harus tumbuh dari para pengendara sendiri.
“Edukasi yang menarik adalah kunci, dan karena warga Ponorogo gemar ngopi di warung, maka program ini menggunakan pendekatan kedai kopi keliling,”ungkap AKP Jumianto, Selasa (30/7).
Program ini kata AKP Jumianto tidak hanya menargetkan anak muda, tetapi juga orang tua.
“Komunikasi dua arah saat ngopi santai menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan keselamatan lalu lintas,”ujar AKP Jumianto.
Dijelaskan oleh AKP Jumianto, selain Gas Kopling, Polres Ponorogo juga memiliki program Sate (Satu Tindakan untuk Keselamatan) dan Baronglantas (Bersama Gotong Royong Mewujudkan Kabupaten Ponorogo Tertib Berlalu Lintas).
Pada program – program yang juga mengimplementasikan program Mahameru Lanta situ, masyarakat juga dapat memberikan saran kepada Polisi, sehingga terjalin komunikasi yang saling menguntungkan.
“Kami tentu juga akan mengakomodir usul saran atupun informasi bahkan keluhan Masyarakat tentang pelayanan kepolisian khususnya di bidang lalu lintas,” kata AKP Jumianto.
Melalui program – program ini, lanjut AKP Jumianto pihaknya berharap keamanan,keselamatan,ketertiban dan kelancaran lalu lintas ( Kamseltibcarlantas) dapat terwujud.
“Yang sangat kita harap bersama adalah budaya tertib dalam berlalulintas dapat tumbuh di Masyarakat,” pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi