Seputarperak.com- Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi orangtua, ketika anaknya diterima masuk menjadi anggota Polri. Apalagi hasil itu didapatkan murni tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun.
Perasaan ini pula yang dirasakan pasangan M Djama’adi dan Ny Mufidatin Nisa, warga yang tinggal di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Baca Juga: Polres Tanjung Perak Sosialisasi Pembukaan Pendaftaran Polri Ke SMA Wachid Hasyim
Saat ditemui, Djama’adi, panggilan akrab sang ayah, mencoba mengisahkan perjalanan putranya, Nikodimus Brillian Adi Putra (18).
Nikodimus yang biasa disapa Niko, berhasil lolos alias diterima untuk mengikuti pendidikan kepolisian Pusdik Gasum Porong .
Djama’adi mengaku sama sekali tak pernah bermimpi seorang calon anggota Polri akan hadir di dalam keluarganya.
“Keluarga saya tidak ada yang jadi polisi atau TNI. Baru Niko ini saja. Dan waktu Niko bilang ingin jadi polisi, saya sempat berkecil hati. Apalagi setelah mendapat informasi dari orang-orang kalau untuk jadi polisi itu harus keluar banyak uang. Sebab, kalau lulus murni tidak akan mungkin,” bebernya.
Namun, sebagai orangtua, Djama’adi hanya bisa pasrah. Dia pun memberi dukungan dan semangat kepada Niko, meski hati kecilnya tetap ragu.
Diakui Djama’adi, putranya semula tidak punya keinginan untuk menjadi polisi. Keinginan itu baru muncul keika sekolah Niko didatangi personil Polres Pelabuhan Tanjung Perak, yang tengah melakukan sosialisasi pendaftaran Polri.
Baca Juga: Polres Tanjung Perak Adakan Pelatihan Untuk Seleksi Penerimaan Anggota Polri
Perasaan tertarik Niko itu juga diwujudkan dengan mengikuti pelatihan yang diadakan personil Polres Pelabuhan Tanjung Perak setiap Sabtu dan Minggu.
“Niko tahu kalau saya sebenarnya ragu. Karena itulah dia pun mendaftar sendiri. Begitu juga melengkapi administrasi surat-suratnya, dia lakukan sendiri,” terang Djama’adi.
Sesuai dengan tempat tinggal, Niko pun mendaftarkan dirinya melalui Panbanrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Setelah dinyatakan lengkap syarat-syarat administrasinya, Niko mengikuti serangkaian tes di Polda Jatim.
“Setiap hari dia pulang saya tanya bagaimana hasilnya. Dan dia menunjukkan semua hasil tesnya kepada saya. Dari situ saya tahu, kalau nilai anak saya semuanya relatif baik. Mulai tes kesehatan sampai tes tertulis,” ujarnya.
Tiba gilirannya pengumuman akhir tanggal 3 Agustus 2018. Saat itu Djama’adi hampir tak percaya, jika Niko diterima dengan nilai baik, untuk mengikuti tahapan pendidikan di Pusdik Gasum Porong.
“Saya ucapkan terima kasih pada pimpinan Polri dan seluruh panitia mulai dari tingkat Polres hingga tingkat pusat yang telah melaksankan seleksi dengan bersih, transparan, akuntabel dan humanis. Clean and Clear. Semoga anak saya bisa mengikuti pendidikan dan selalu diberikan kemudahan, kelancaran serta kesehatan. Semoga juga anak saya dilantik dan menjadi polisi yang amanah serta profesional,” tegasnya. (hum)
Editor : Redaksi